Ketinggalan Cèlfie

From my previous blog, bilangnya mau selfie malah mencurahkan hati. Sorry not sorry, tapi Jakarta membuat saya sedikit mengernyitkan dahi dengan segala sudut pandang yang ada. Kambing memang adanya. But, itz okay. those are lessons that i should take & learn.

Kembali pada kegiatan asyik Mama Dawai di midnight Idul Adha. Mikir ga Mikir. Anaknya memang asyik banget, terlalu genuine. :)) 
Dawai akhirnya tidur jam 11an. Kekuatan magis Sesame Street yang buat bocah ini naik ke tempat tidur dan lupa tujuan awal kenapa begadang, doski nunggu bapaknya yang sekarang tidak terlacak di GPS atau Google Map. 

Sambil berbisik dalam hati, lebih baik mencari aktivity yang kira-kira bikin gemes para lelaki. Apa coba? Tadinya mau bikin resep puyer ramuan khasiat dari tanah timur indonesia supaya tetap stay strong untuk menghadapi wanita yang lagi mens apalagi kalau yang mens anak bungsu :p (insight joke)

Saya memang tidak bercanda punya cita-cita jadi orang kaya. Gak munafik, aduh..gamblang banget ngomongnya (biarin, paling ga ada yang baca). Tapi untuk kesitu memang ga ada jalan tikus buat nikung, ya..jalan tol aja, ga beres-beres, kefanaan hidup. 

Setelah berlama-lama menjadi pegawai rumah tangga, tampaknya saya mulai muak karena tidak melakukan apapun. Saya buka memory chips otak saya (kesannya robot), reka ulang adegan keseharian saya selama 27 tahun ini, dan melihat pencerahan. Saya menemukan passion yg selalu menjadi masalah semua orang (mainstream). I decided to start business in make up artistry. yeah~ 

practice, ga pernah lewat. Dan mungkin adalah hasil self makeup saya, dan i'm proud enuff. 


yeay~tp jangan tertipu. Saya memang photogenic, aslinya cantik. Tapi ini photo aga berlebihan. 


Ciao

Tidak ada komentar:

Posting Komentar