Lady Gagalau

"hanya bersamamu ku akan bisa"

hanya ini sepatah kalimat yang cukup menggugurkan hati saya (aseeekk). penggalan lirik dari band Andra and the backbone dengan judul Sempurna, lagu yang paling sering di cover sama pengamen-pengamen sepanjang jalan dago pada masanya. 

Maaf, saya kasih 'warned' dulu buat semuanya. Ini tulisan agak-agak melankolis. Lebih baik sebenarnya tidak usah baca, karena ini tulisan labilnya gak ngerti lagi.

Okay..ini sudah ke-3 kalinya saya bertengkar hebat dengan calon misua. Dan yang terakhir ini merupakan pertengkaran paling hebat sepanjang saya bersama dia. Saya hampir menggunduli kepala saya sendiri dengan tangan saya sendiri tentunya (kalau gue dijambak sama doi, otomatis gak bisa ngelawan karena doi gundul). Yah..pertengkaran berawal dari kejadian bodoh yang saya sendiripun menyesali (dan malu, karena bisa-bisanya saya melakukan perihal memalukan tersebut). 

Dan si misua yang kesal walaupun sudah saya elus-elus seperti mengelus kucing America Short-hair yang harganya mencapai 15 juta (tapi Kang Mas lebih mahal dong tentunya..) mengeluarkan kalimat yang sepertinya tidak sengaja dia keluarkan karena sedang kesal. Akhirnya aksi mogok-ceria pun mulai. Wajah saya cemberut sepanjang film yang kami tonton di bioskop. Urrgghhh...padahal ini film bioskop pertama kami semenjak Harry Potter 7 beberapa bulan lalu, Men..setahun ternyata. Sudah lama tidak nonton bioskop. Biasanya kalau saya ingin nonton bioskop, saya berangkat sendiri, dan dia duduk di rumah sambil menghisap berbatang-batang rokok dan membaca buku sejarah Islamnya. 

Dan buyar begitu saja akibat EMOSI. EMOSI. EMOSI SIALAN!

Hubungan kami hampir saja selesai lohhh!!! HAMPIR! Saking ternyata saya yang sudah menanam-memupuk-menyiram dan tumbuh jadi pohon kekesalan dan rasa makan hati ini, tumpah semuanya. Begitupun si misua yang ternyata juga menanam-memupuk-menyiram (yah kegiatan berkebun inilah) kekesalannya sama saya. ARGGGGHHHHHHHHH!!!! kalau diinget-inget, ini eek banget sihhh!!! ARGGGHHHHHHHH!! B-A-B-I!

Tapi entah kenapa, sepertinya dia kaget dengan reaksi saya setelah si misua yang tiba-tiba suaranya bergelegar. Tepat di kuping saya. Saya tidak hanya menangis merica. Tapi saya melakukan jurus-jurus mabok yang membuat dia terperangah. (bahkan tangan saya masih sakit memukul-mukul dashboard, tenang, saya wanita kuat kok, kuat fisik doang, hati mah fragile pisan!). <--black out

Dan pertama kalinya saya diajak berkeliling kota, agar tangisan yg bagaikan waterfall dan jurus mabok tanpa alkohol itu reda. Tapi, berbeda loh rasanya, maksudnya ketika saya marah sama misua ini, gak ada perasaan yang seperti ingin menabok dia. Gimana ya..kadang kan kalau lagi berantem sama pacar, enaknya kan ada adegan tampar minim tenaga gtu kan? biar makin men-seni aja hubungannya. Maklum, saya gak drama-drama banget, gimana mau drama, nonton sinetronpun gak pernah, jadi aliran pen-drama-an saya gak update. Jadi, taunya ya..jurus andalan aja deh, jurus mabok dan tangis merica. 

Akhirnya, Kemudian, Sehingga, Saya terdiam ketika dia buka mulut dengan nada yang lirih. Nafasnya tersendat-sendat. Saya tidak berani loh buat liat mukanya (tapi ngelirik-lirik dikit sih). Ternyata saking banyak banget 'misuh-misuh' tapi gak pernah diomongin, doi menumpahkan air mata. KAGET??? YA JELAS! saya gak pernah ngeliat si misua begini. Saya se-BABI itu ya? Saya se-JAHAT itu ya? sampe bikin si rocker ini tersengal-sengal kesumbat ingus di hidungnya? Tapi seakan tidak mau kalah, dan saya masih memiliki aspirasi yang ingin dikeluarkan. Kami berdua bertengkar hebat di dalam mobil yang memiliki kaca film sehitam arang (jadi gak keliatan dari luar), berteriak-teriak dengan nafas tersendat-sendat karena air mata yang gak berenti-berenti. 

Man...i know, this is so fuckin drama. tapi..ya drama di kehidupan realita itu lebih pahit daripada di sinetron di layar kaca anda, loh! trust me!

Sampai akhirnya si misua berkata: 

"Saya cuma pengen kita bisa seneng, setelah kita nikah, Saya juga pengen bisa seneng-seneng kayak-nonton-makan di luar, tapi gimana? saya mau nyimpen buat kita nanti. Saya kepikiran cuma itu sekarang"

-sambil sesenggukan tentunya-


Kemudian saya berkata: 

"Saya cuma pengen Senyum kamu doang, Pengen kamu seneng kalo aku tuh disekitar kamu, bukannya malah ngejelek-jelekkin aku didepan semua orang"


looks like, i could make some cheek-lits for some teenagers, sekalian nambah kamus gombal ala-ala allay-anak layangan gitu kan...

Tapi si misua tidak menyanggupi. Ow Fuck! Okay..Carry On..

Gak masalah sih, asal obrolan -terus terang- seperti ini jadi kegiatan rutin di hubungan kami. Kalau tidak, gak cuma Nagasaki Hiroshima aja yang ancur, Sampe Segitiga Bermuda pun muncul lagi kayaknya! Hebatkan ya, efeknya? >:)

"tapi kamu tau kan aku sayang sama kamu?" #eaaaaaa

"Saya tau, Saya sayang sama kamu.." #EAAAAAAAAA


kamipun menyudahi pertengkaran kami. Enak deh, punya masalah berdua, dan masing-masing tahu masalahnya apa. Dan itu udah cukup banget lah. Emas-pun jadi gak ada harganya ketika si misua memeluk saya and he said sorry. For the first time, in serious way. 


Regards