Bercerita Singkat #2

Saya membuat cerpen saya yang ke-2. Berdasarkan sebuah lagu yang membuat saya tergelitik untuk membuat cerita pendeknya. Sebuah lagu berjudul Midnight Sun. 







Jutaan bintang bertebaran di langit. Kakiku mulai mengambil langkah kecil menyusuri jutaan bintang-bintang itu. Kadang telapak kakiku tertusuk, kadang telapak kakiku terasa geli, kadang pula telapak kakiku merasa nyaman. Awan hitam menemaniku menari didepan bulan yang terlihat lebih pucat malam ini. Matahari yang hanya memberikan cahayanya sedikit pada bulan sedang tertunduk, mengantuk. Bagai manusia yang sekarang sedang terlelap menikmati bunga tidur yang sedang mekar di alam bawah sadarnya. 

Aku terus menari, menari hingga lelah. Sayangnya, energiku terlalu besar menapaki bintang cerah dan langit hitam. Apalah arti melelah jika aku masih terjaga. Keindahan malam benar-benar membuatku membuka mata lebih lebar. Retinaku membesar saat aku menemukan sebuah lumbuk diantara rasi-rasi bintang. Kulewati rasi bintang yang membentuk beruang yang tampak kesepian. 

Kumasuki pintu lumbuk itu. Dan benar saja, puluhan triliun bintang sedang berembuk dengan cahyanya yang luar biasa. Aku diam. Terperangah. Tergiur untuk mengambil satu bintang saja. Kubawa satu untuk menjadi prestasi besar dalam hidupku, untuk membuat bangga ibuku, bahwa aku berhasil meraih satu bintang dan kubawa pulang. 

Kububarkan konferensi triliun bintang itu. Gairah yang kugendong menjadi sebuah nafsu. Nafsu yang menjerumuskan aku dalam sebuah kata, obsesi. Butiran keringatku mulai berjatuhan. Metabolisme tubuhku dinyatakan cukup bagus. 

Apa yang terjadi?

Satu persatu bintang yang memiliki kekuatan cahaya super itu, meredup. Apakah karena keringatku? Tidak mungkin. Mereka kuat, dan mereka bisa buatku kuat. Tapi, mereka menjauh. Sangat jauh dari tubuhku yang mengejar. 

Aku gontai. Lumbuk itu pecah dan hanya menjadi taburan bintang pada umumnya. Aku menangis. Menangis keras. 

Apa yang terjadi?

Aku berhenti menangis. Kususuri bintang-bintang. Semakin kupijak, semakin aku menginjak tumpukan pasir hitam. Aku menginjak langit hitam, bukannya bintang. Aku kembali bersedih. Lumbuk bintang itu hancur, dan langit mulai memusuhiku. 

Aku sendiri. Dan terisolasi. 

Bulan masih berwajah layu, terdapat lingkaran hitam dibawah matanya. Aku mencoba mendekati bulan yang beratus-ratus juta tahun menetap di tempatnya. 

"Bulan, apakah engkau memusuhiku, layaknya keluargamu yang lain?"tanyaku.

Bulan membuka matanya lebih besar saat aku bertanya. 

"Tidak, tidak sama sekali, dan mereka tidak memusuhimu, dan aku pun bukan temanmu" jawabnya panjang lebar. 

"Jika mereka tidak memusuhiku, mengapa mereka menjauhiku? Padahal aku memiliki maksud baik" 

"Sekali lagi aku bilang, mereka tidak memusuhimu dan pula mereka bukan temanmu" jawab Bulan tegas.

Aku terdiam. Jadi, selama ini, aku sebenarnya sendiri. Dan aku tidak menyadari selama sepanjang malam aku berdansa bersama mereka. Jadi sebenarnya, siapa aku di mata mereka?

"Kamu adalah kamu yang bukan kamu" sahut Bulan, menguap lagi. 

"Lalu, aku siapa?"

"Kamu adalah manusia yang diciptakan Tuhan. Buatlah hatimu seperti kamu dilahirkan kembali, jangan kau pupuk sifat yang sebenarnya tidak kau suka, dan sekali lagi, bintang-bintang itu bukan temanmu, jangan kau mencoba berharap lebih dari mereka" Bulan kembali menguap, dan benar-benar tertidur. 

Matahari menggeliatkan lidah apinya. Wajahnya tersenyum. Dan dia menyapaku.

"Halo, tempatmu bukan disini"

Dan salah satu lidah apinya mendorong tubuhku, hingga terlempar jauh dari mereka. Aku dilemparkan ke bumi. Kembali dengan nyaman diatas tempat tidurku.

Aku terdiam. Lagi. Melihat matahari memancarkan sinarnya. Dan, aku menyadari, sesungguhnya aku bukanlah siapa-siapa. Namun aku betul-betul mencintai mereka. Mencintai keindahan mereka yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Suatu saat, suatu saat aku akan bersama mereka, dengan caraku sendiri, tentu saja, dengan cara yang aku suka. 


bercerita singkat

Ya, kali ini saya hanya ingin berbahasa Indonesia, secara keseluruhan. Sebenarnya saya sangat suka menulis, tapi kadang-kadang jenis tulisan saya membuat dahi saya berkerut sendiri. Tapi keinginan saya menulis saya sekarang sedang meninju saya supaya menulis tulisan yang sesuai dengan hati saya sekarang. 

Oke, coba kita simak, apakah saya memang berbakat dalam bidang menulis atau saya memang lebih jago dalam menulis lagu dan lirik. (cieh..padahal enggak jago)


HUMOR TUHAN

Kehadiran matahari pagi ini mengundang sekumpulan awan-awan dari berbagai arah mata angin untuk membuat sekutu kelabu. Berbagai doa saya keluarkan demi tidak datangnya tamu yang enggan saya temui. Hujan. Saya bukan pembenci hujan, tidak ada penyakit phobia yang dilebih-lebihkan media, hanya saja, hari ini adalah waktu yang saya nanti-nantikan. Dan, apabila hujan datang, mungkin tidak hanya basah yang akan saya rasakan, namun juga kekecewaan. Begitu pentingnya hari ini, hingga saya sebagai orang yang tidak memiliki tingkat kereligiusan tinggi, mampu mengucap sembarang doa, agar Tuhan mendengarkan saya. 

Saya berada di pusat kota, di halte lebih tepatnya. Menunggu bis kota yang akan mengantar saya hingga tujuan. Tempat tujuan yang membuat jantung saya seperti akan loncat dalam hitungan detik. 

1...
2...
3...

Sebulir menitik. Tepat diatas ubun-ubun. Wajah saya merengut. Doa-doa saya sudah seperti bisikan lelucon untuk Tuhan. Masuk telinga kiri-keluar telinga kanan. Saya menatap langit dengan pandangan marah. Dan mendung menertawai saya, dengan mengeluarkan tetes tetes hujan dengan bulatan air yang besar. Percuma saya marah. Saya tidak bisa melawan semesta. 

Luapan emosi saya berbentuk helaan nafas panjang. Percuma. 

Bis kota telah datang. Terpaksa saya menerobos jendela air itu. Berusaha berlari secepat kilat, dan kaki saya terantuk aspal yang mengepal. Terjerembablah tubuh tambun ini. Dan pakaian yang sudah saya siapkan dengan konsep yang matang, lebih basah dan bernoda. 

Saya berdiri. Rasanya mata panas bukan kepalang, tumpukan air di pelupuk matapun sudah siap keluar.   Wajah yang sudah ditata apik, dibasuh dengan make up sederhana, luntur tak berbekas. Saya menaiki bis kota tersebut. Seperti lakon dalam tokoh film, penumpang dalam bis melihat saya dengan tatapan naas. 

Seorang lelaki dengan pakaian preman mendorong saya masuk, lebih dalam lagi hingga saya terdesak oleh para penumpang bis lainnya. Saya menggenggam erat tas tangan saya. Dan seorang pria berdiri, mempersilahkan saya untuk duduk di tempat yang dia duduki sebelumnya. Tanpa berterima kasih saya duduk. Pria tersebut tampak menyesal memberikan kursinya. 

Perjalanan terasa lebih panjang daripada biasanya. Hujan yang deras membuat lalu lintas lebih kacau. Saya kembali berdoa. Doa sembarang tentunya, saya hanya tahu surah Al-fatihah dan Al-ikhlas. berbelas-belas kali saya teriakkan dalam hati dengan mata memejam. Tetap, Lalu lintas tidak bergerak sedikitpun. Saya yang bukan pengguna jam tangan kelimpungan menanyakan jam pada penumpang yang duduk disebelah saya, tidak hanya sekali, mungkin, tiap 2 menit saya menanyakan pukul berapa sekarang. 

Oh Tuhan, tega sekali. 

3 jam perjalanan, dan saya baru bisa menginjakkan kaki di halte yang saya tuju, tujuan utama saya memang bukan halte, tapi dengan saya menaruh tapak kaki saya di halte ini, saya bisa sedikit bernafas lega. Lalu, saya berlari sekencang mungkin. Hingga saya menemukan sebuah, tempat makan sederhana di sudut jalan. 

Bangunan tua yang tertata manis, penuh bunga yang basah karena hujan yang tak urun berhenti. Saya dengan langkah tegas memasuki bangunan tersebut. Mencari, sosok yang membuat jantung saya melompat, membuat saya emosi dengan Tuhan, membuat saya lupa berterima kasih dengan orang yang memberi saya tempat duduk, lupa memberikan ucapan selamat jalan pada wanita yang memberi tahu waktu setiap menitnya pada saya. 

Dia.
Dia.

Kursi itu kosong. Cangkir pesanannya pun sudah tidak ada. Meja putih itu bersih tanpa ada bekas. Saya bungkam. Diam seribu bahasa. 3 jam memang waktu yang lama untuk menunggu. Kebahagiaan itu turun menjadi Kekecewaan. Tidak sesuai dengan ekspektasi bahwa hujan akan menghalangi kebahagiaan ini. Siapa yang bisa mengatur cuaca? Ya pasti Tuhanlah, tuh.. tahu jawabannya. Dan Tuhan seperti memberikan permainan lempar batu pada saya hari ini. 

Dan Hujan berhenti. 

Betul-betul mempermainkan mental. 

Saya duduk di meja putih tersebut. Memesan satu gelas teh hangat. Ukuran Jumbo. Dengan harapan, panas di hati ini akan meluntur ketika air teh hangat mengalir hingga terasa di dada. 

Kipas angin yang terpasang di sudut dinding dalam bangunan tua ini bekerja cukup keras, suara mesin yang hampir menyerupai batuk kakek-kakek tua menjadi sebuah nada tersendiri di gendang telinga saya. 

Entah kenapa, saya suka sekali berdoa. Masih dua doa yang sama saya dendangkan dengan lagu yang saya samakan dengan nada imajiner saya. Berharap akan datangnya solusi hati. 
Sebuah tangan menepuk bahu saya. Saya memejamkan mata pelan. Nafas saya tercekat. Hati saya kembali berdisko. Oh Tuhan. Ini Humormu? Kalau betul, ini sama sekali tidak lucu, batin saya sambil tersipu malu.


SEKIAN

I FOUND IT!!

so, couple days ago, i was googling nixon watch that i really fall into. and here it is!!!



ARRGGGGGHHHHHHHH!!!!!!!! EXACTLY THE SAME AS I'VE WANTED!!! ARGHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!! HUHUHUHUHU...Y U SO XPENSIVE????

L.O.S.T

"pleasure is only temporary"

And that quote applies to me now. I don't know how I supposed to see, hear, or do.

I feel Lost.

I feel Sad.

I feel Doom.

One Month Left!!!!!

Deg-degan minta ampun!

Sebulan pas! saya akan dilamar, akan tersemat cincin dengan batu berlian di jari manis kiri saya. Sebenarnya, enggak berlian juga sih... hanya impian,tapi, tak apalah, namanya juga sedang gembira, apalagi sekarang saya mengetik blog ini dengan senyum lebar, sampai saya bisa ngerasain ujung bibir saya yang menyudut.

Tuhan, saya mungkin tidak bisa membalas kebahagiaan ini, dengan ketaatan saya selama 25 tahun. Namun, semoga hal ini dilancarkan hingga hari H. tarik nafas-buang nafas. OK, saya super excited. saya benar-benar tidak bisa berkata apa-apa.

Saya benar-benar bahagiaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!

At least, kalau lebaran saya tidak akan sendirian lagi, sementara kakak-kakak saya bermesraan dengan suami masing-masing. Tuhan!!!!! Benar-benar Bahagia!!!

KM: "excited, adrenalin banget"

hehehehehe....

Birthday Bash on July goes to.....


"I took the photos from Facebook"-sorry for inconvenience-

Darto: The Most Successful Curator 
Amenk: The Most Famous Popular Artist

Okey dokey, these 2 people had their birthday on this month. 

Frankly, i'm wondering, since when me and these guys (of course with their mistresses) getting along together?
Oh yes, first time we started hang out together was Amenk's solo exhibition in Padi Art Gallery which Darto was to be Amenk's curator at that time. Why, could I get involved? Because Kangmas had been helping Amenk with the photography things, bla bla bla... catalogue and bla bla bla... photographing the amen k's work to put them into catalogue and bla blabla... i dunno. i don't really get into that things. As usual, i would always be the 'tim HORE' or you could say 'the clown'. I've never done anything, but, i always and always be the bringer joy amongst the stress that struck around ,mmm...i think. :D




Let me see the evidence (e.v.i.d.e.n.c.e), mmm.... and I am pretty lazy for looking it.

And look what i've found!! this was.... when darto and rhily married on October (i can't recall the date) but, this is it! from left: the ugliest: Fahri al maut, the oddish: Amenkcoy, the dirty minded: Darto, the bride: Rhily Zoro, the tiniest: Rusarisa, the Pret-pret: Me. Ah don't mind with a guy behind Darto, he's nothing, (LOL!!)Kidding, the biggest: Akbar. 

Yeah, since Amenk's solo exhibition, we always spend some times for catch up or just grab some beers together, but who drank is (actually) just me and kangmas, darto drinks beer  only for special occasion, which mean; Every Day. 

Anyway, we've been so close almost for 2 years. And, change for changes we've been through together. And I am so/totally/literally proud for you guys!!!

PS: Do you remember when me and Kangmas fight? And I went to Dago 34 and bought a bottle of Jose Cuervo? Now, i am really regret it. ahahahaha.... But, but, if i didn't buy Mas Jose, we wouldn't celebrate Amenk's birthday last year in Risa's house. Oh my Gosh, time flies really fast. Men....men...men.....


So, that's all. For the birthday boys, HBD. Wish the happiness comes along to you both. Oh No..for all of us. 

Ciao!



Craving to this Melon Ice Cream!!!

http://www.google.com/imgres?

Well, I found this melon ice cream by accident. More precisely, yesterday, when I accompanied my friend who called Vita, a trip to the pvj. She bought lollipops and I bought an ice cream for 12 500 rupiah. When I picked it based on my randomize instinct, Vita said, "you're gonna regret it" and I said, "yes, maybe, or maybe No". Vita is one of my friend from college, since she works in Jakarta, she talks more english than indonesia. I don't know, what happened to her, but, she's cool though. 
Back to my ice cream, when I tasted it, my eyes open really wide, IT'S SO DELICIOUS!!!!!! creamy, and rich of Melon flavor, And now, which one who's gonna regret it? yes she is Vita. But she told me that her lollipops are more delis than my ice crem, BAD LIAR. hahaha... 

Then, we're continue our exploration in PVJ. And then, we drop by to this little Nixon Shop. And VOILA! there's a SALE!!! only 20% but it's called SALE! All items. We're really excited, and I found this watch. Frankly, I've been watching this watch for months, waiting for BIG SALE, and it happened. Unfortunately, I didn't have money. :( 


Oh and next, i will tell you about my night, my first longest night on Skype with my fiancĂ© (so he is called from now on) 


Because he's typically odd person, he just knew, how to used Skype in iPhone. ahahaha... Look at his face, he looks proud! 
We talked for 2 hours. Thank God, there's a technology named Skype, so we don't have to spend so much money for calling each other, hehe.. And thanks for sparing your time to call me, Pa. Somehow, just to hear your voice and see your face in Skype is totally make me feel alive again. :3

After the conversation, he wanted me to open a file which he sent to me. But, it always fails. Well, there're still a lot social media that could upload your file into it. He chose Twitter. 

"Catch Ma!"





I Hate When I'm Angry

Yes, I do really hate, i can't stay focus, and cursing all the time, and blaming people around me. those are typically attitude that i have - when i am angry-

So today, after i had so much fun with my friends, and took some beer at Toko You, i went home to my Kangmas's house at Pelesiran, there was a cart, parked without feeling guilty, it blocked the road. I was stop waiting for some action of the people who sat in behind the cart. But, they ignored me and my car which is trying to get through the street. Okay, then, i thought, maybe they should expert from this things. with my politeness i've tried to speake up to them, but they were still ignoring me. Okay..let see..if something wrong with my car..AND..

"ZRRRRTTTTT!!!!" it sounds like something ripped my ears and heart. I stopped. I'm pissed. I didn't want to see the guy who's panicking at the last. I called out my friend for taking care my car, i didn't wanna see that scumbags! I didn't ran, I didn't walk. But I felt my heart drops. You know, frankly this car is not my ownership, my sister does! And I tried to confirm to my sister. Fortunately, she was awakened, and reply my texts back. I cried, but not aloud. She said, next time, i must be more careful. I know, she's angry to me too, but we're texting not phoning. So, I didn't know exactly what does she react now.

I'm so sorry dear Sister. Sorry.

And I still blame the cart and the scumbags!

w.i.s.u.d.a

finally, saya di wisuda teman-teman, rasa-rasa sih lega juga. rasa-rasa ada was-was juga. mixing banget deh, tapi gak memabukkan.

sedihnya, saya gak punya foto wisuda sama sekali, karena kebodohan si kangmas yang sibuk ngurusin calon mertuanya, ngintilin kesana kemari, ya ya...ambil aja hatinya, bukan hatiku. hiks. Sampai salah satu sahabat saya yang di enggris bilang, "kok lo gak ada foto2nya sih?"

"ya pegimane, kaga ada kamera, cuy"

akhirnya saya bertitel sarjana dengan membawa cap gajah duduk dina tarang aing! dan ya ya...bangga juga, setelah 6 tahun berlalu lalang, sekelumit intrik kehidupan, dan hubungan batin yang dikategorikan drama dewasa ini cukup membuat saya menjadi orang yang punya 'sensibility' leuwihpanjang. Oh, kalau gak 6 tahun, ya saya ga bakalan ketemu sama calon suami saya yang sekarang.

"udah deh cha, sarjana udah....kawin deh abis ini"-anonim-

Hehehehee....iya dong, masa engga? tujuan saya lulus itu biar saya bisa segera menyandang nama Fahri kok dibelakang nama saya. Ny. Muhammad Fahri atau Ny. Acha Fahri Al-Maut. hihihihi....

oh iya, sebenernya ada kesedihan yang sangat mendalam ketika saya menunggu dipanggil buat salaman sama rektor, jadi saya jalan2 sama rega buat menghisap sebatang dua batang rokok, daripada duduk lalu ambeien, emang mereka mau membayar duit dokter kami???? oke, setelah kami yang gesit ini memasuki gedung lagi, rega tiba-tiba mencicit,

R: "Ah....acha...sedih...."
S: "Kenapa Ga?"
R: "itu...sebelah kiri, tempat duduk deretan ke-4"
waktu saya lihat, saya pun terhenyak seketika. Cukup buat saya diselimuti rasa kesal pada diri sendiri juga. Pasti penasaran kan? apaan coba.....

Nih, buat yang penasaran, jadi, Rega menunjuk seorang Bapak yang menangis terharu melihat anak gadisnya di wisuda, Bahkan ibunya tidak menangis, hanya tersenyum simpul melihat keharuan yang terjadi, anak perempuan yang dipangku ibunya, tersenyum sambil menahan air mata, menepuk-nepuk lutut Ayahnya.

Huaa..mellow!! saya sampai nangis nulisnyaaa!!! (brb kamar mandi, minum pencahar)

Kenapa saya kesal pada diri sendiri? Ya..gimana ya....saya ini anak bungsu, jarak umur saya sama kedua kakak saya terbilang sangat jauh, kakak saya yang telat nikah itu bedanya aja 10 tahun, dia anak pertama, kakak saya yang ke-dua beda 8 tahun, seorang ibu rumah tangga yang merasa dirinya perfect disegala aspek, nah sekarang anaknya bandel baong nya masya aloh. Jadi, ketika mereka lulus mendapat gelar sarjana, saya masih SMP, which is, waktu itu Bapak masih ada, masih sehat bugar, masih ketawa-ketawa, masih suka jajan dll dll.

Bapak saya, meninggal pada umur 56 tahun, pada saat itu saya masih 'gress-gress'nya masuk kuliah, masih anget-anget bakpao. tahun 2005. Ya, memorable banget deh tahun eta teh.
Saya masih bau kencur, berubah menjadi batu yang lebur, ketika mendapat berita kalau Bapak dipanggil Tuhan. Ya ya ya...saya pingsan di kampus. ehehehe...

Ya, intinya sih, saya kesal, merasa tidak diperlakukan fair, saya wisuda, menopang gelar sarjana di pundak, dan bangga akan cap gajah yang selalu diidam-idamkan orang tua maupun mertua #eits, tapi, wisuda saya, tanpa beliau, masih ada beliau yang lain sih... Ibu saya, dan Kangmas yang menemani Ibu. cuma pasti akan berbeda kalau Bapak ada disitu. Yah...mari berimajinasi sendiri, fufufufu...kalau misal Bapak ada disitu, dan Ibu duduk disamping beliau, pasti Bapak bolak-balik 'srooot-sraaatt' narik ingus, mata penuh air, hidung mancungnya pasti merah, mukanya basah, bolak-balik ngusap muka pake saputangan warna biru kesayangannya. Saya paling hanya senyum dan bilang "udah ah Pak, jangan nangis, malu-maluin ih!", Ibu pasti ngomong "Yo wis ben tho, wong anak kesayangannya di wisuda", pasti akan ada kalimat-kalimat yang disebutkan diatas. Gak jauh-jauh. Dan Bapak pasti bilang sambil ngusep wajahnya pake sapu tangan.

"Bapak bangga sama kamu, Adelia"

dan saya bakal jawab,


"Acha sudah lulus, Pak.."

terus pelukan deh. terus diusep-usep deh kepalanya sama Bapak.

eheheheehehehe...pan imajinasi ya....

Wah!!! airmatanya banjir nih!! ah~perlu diusep-usep, (liat KangMas disebelah) (minta diusep) (tapi bohong) (lagi kesel).

Yah, semoga Bapak, gak nangis ya liat saya di wisuda kemarin sabtu ya, Pak, Acha percaya Bapak pasti nonton Acha salaman sama Rektor di Bigscreen yang ditancep di surga. Bapak udah bolak-balik ngusep hidup sampe lecet, hehehe...
Udah Pak, jangan kepikiran lagi, Acha udah wisuda kok Pak, Acha berhasil dapet gelar sarjana walau telat 1 tahun. dan habis ini, jangan lupa tancep bigscreen lagi ya, liat aku nikahan, siapin sapu tangan yang wangi, biar Bapak gak apek sama bau ingus sendiri. hihihihi......

captured by Ferry Nurhayat a.k.a Gembong



See you Pak, we'll meet someday..I miss you, I love you, and thank you for everything that you gave to me ya Pak.

I am Alone, But I'm not Lonely.


I took this quote from a movie 'One Day'.

At the beginning, like the other common movies - genre drama/romance- it's totally boring. But, these actor and actress are really smart for interpreting the dialog, how they're expressing they're love. and i love the ending.

And in life, not all that happy end to end with a happy life. Sometimes, the sadness drives us to find the lives that ended with happiness. :)

Okay i'm blabbing too much.

Blabbing #1 1/2:
I am alone,but I'm not lonely. I can do whatever I want. but I'm still thinking, what the impact to be gained by people who I love and those who love me.

just want you to know, not only me who feel terrible about loneliness. Mostly people feel that too. Somehow, when you feel lonely, you'll find the courage to move on, to make a new step, indeed, for your life. for your own sake life. tehee~



Quote!

Good Evening, Friends.

First thing first, I'd like to thank you for my ex-not-boyfriend Soritua Sidjabat who kindly tell me about his life story. He said; "Human Life is not just a tree. We're keep moving, they're not"

Soritua Sidjabat (doc.fb)


Yeah..... We're not a tree, and we're moving, even though it must be a lot of obstacles in our path's ahead, we must know, in fact, we found the same problem with previous issues. So Let's chill, and never be worry.

the one and only, instead it last but not least

this is not my first time for makin any musics, but this is my first time for uploading my work on website, hehehe...

i tell you, but it may sounds cheesy. but this song is dedicated to my father, my family, my fiancé and to my all friends. why i choose, Papa then Mama nor Lala? because, i have my own perspective with this sound. it sounded like you loose your happiness and i can be my self with this "papa" things. actually it's indescribable.

Have Fun with my songs. you can just click this.

:D Adios

My Fun Long Distance Relationship aw aw aw

sebelumnya saya mesam-mesem dulu.

Tampaknya sepanjang saya menulis blog ini, saya akan mesam-mesem berkepanjangan hingga tulisan ini selesaipun saya akan tetap mesam-mesem *berputar-putar*

Sebelumnya selamat dini hari, hihihi...

Oke, semenjak Papa Kang Mas bergelut dengan rezeki di ibukota, saya yang bisa dibilang -pengangguran tapi gak juga- ini bergelut dengan kemelut-kemelut api membara pergaulan di bidang diri sendiri, aw aw aw.

Padahal, kerjaan bangun pagi, tapi diem, golar-goler ditempat tidur sampai 2 jam tanpa melakukan aktifitas apapun. paling semenjak status baru saya sebagai nyonya rumah, yang tinggal tunjuk sana-sini bisa dibilang olahraga (olahraga jari meurrrrreunnn). Berhubung saya sekarang berjauhan dengan Kang Mas yang berada di Ibukota, saya menjadi sosok pengganti (baca: pembantu) di rumah dia yang di Bandung. Tapi gak apa-apa lah, selagi mobil ada yang nyuciin, aku rela jadi pembantuuuuu!! aw aw aw.

Kembali ke topik yang bikin saya mesam mesem,
JADI JADI JADI *cewek maniez&cutez sounds*

Beberapa hari ini, saya agak mencurigai Kang Mas, bukan curiga akan adanya orang ke-3 atau orang ke-4 yang itu.. (cieh bikin gosip), tapi curiga kalau Kang Mas membuka blog ini diwaktu senjangnya ketika mencangkul gaji buta di kantornya yang di Ibukota. Karena, beberapa hari ini, dia bersikap lain dari biasanya, lebih tepatnya sesuai dengan tulisan saya yang ada di blog ini. (blah bloh).
Karena kami hampir tidak bertemu selama 3 minggu, karena doi harus ambil lembur agar minggu ini dia bisa menghadiri wisuda saya. aw aw aw.

dan beberapa hari terakhir juga dia selalu mengirimi saya SMS "Kangen banget, Ma.." atau "I miss you, Ma.." atau "hola, mi miss yu, Ma.." atau "Ma...seandainya langit runtuh dan matahari sudah tak sanggup memanaskan gelora cinta kita, aku tidak perduli, ps: i miss you" ehek ehek yg terakhir enggak sih..
Tapi, dengan ketekadan dan kebulatan seorang wanita berhati zirah berlapis perak, saya tidak mengutarakan kekangenan saya, walaupun dalam hati kecil saya berteriak mencicit untuk sebisanya saya melepaskan rasa kangen yang berada di setiap syaraf yang ada di relung hati saya (WTF, gua ngomong apaan dah..)

Akhirnya, malam ini, tepatnya jam 11 malam, saya memberanikan menelpon dia lewat pesawat telefon yang ada di rumahnya <---- gak modal.

DK (daku) : "Halo..."
KM (Kang Mas) : "Halo Mamaaaa....." suaranya bahagia sekali.
DK: "Halo Papa, dimana kamu?"
KM: "Aku lagi jalan mau pulang dari Magali, jalan kaki, habis makan menu mbak wati, enak" jawaban lengkap tanpa ditanya.
DK: "Wow...Makan sama siapa, Pa?"
KM: "Cendilian donk!" oke, tolong itu 'C'nya.
DK: "Loh, gak sama yang lain?"
KM: "Mereka udah pada pulang jam 9 mah! Mama..akyu kangen beungeutt"
DK: "aku jugaa! kamu jangan sampe kurus yah?"
KM: "Kenapoahh?!"
DK: "Gak boleh, nanti aku lebih besar dari kamu"
KM: "Bowleh dwonnggg!"
DK: "Gak Boleh!!"
KM: "Boyeeehhh!!!" ---> entah kesambet setan apa, tapi saya rasa Kang Mas kesambet Balita yang baru bisa bicara.
KM: "BOYEEEEHHHH!!!!"

oke. Sekian.

Seneng kok Pa, seneng, apalagi pas diakhir pembicaraan kamu bilang kangen saya, cinta sama saya. wah...jadi gak sabar sampai benar-benar sah ini mah euyyy! aw aw aw

My Look Fo 2day!





how happy i am. i can wear everything i want to wear!! mix & match dudes!

I'S THE BOSS


Hello, now, i'll introduce my self, my name is Sukhoi, my master found me in her yard, don't ask why i was in her yard, but, i tell you anyway, i dug my shit hole. 
and, she was carrying me into her house, and i met these people. I hate them all. they are really stink! 
But, i hide my hatred, i keep showing my cuteness to these stupidos. 

If i see this empty hand (see a hand on the right side), I will do my action as soon as I see.

I will doing this act.

and this.

and this.

until she's (one of them) giving me attention of affection. until, they believe that i am the cutest cat evahhh!

Oh, jeez, i hate this,,,

And very hate this pinch!!!!!



ffffuuuuccc....k yeah yeah..



o..oo..okay..she's one of them... she has duck face shoot all the time, 


I hope, she's in hell, yea...yea..we'll meet there..


my Look for today :D

so, before i get my ass off to my new office, i took a little bit time to shoot my appearance. today is a pink and electric blue day!!




I love my big body! so what with my size!? i still can choose whatever i want to wear.