apparently, am no trained to be a good writer :))

okay..okay..back to sweetest darlingest story. 

Well, beberapa hari yang lalu saya agak jarang untuk nulis, gara2 sibuk melatih gitar demi bisa menyaingi si kangmas yang udah masuk rolling stun. Lambat laun dengan berjalannya proses aku pasti bisa!!!!
by the way, saya akan mulai melansirkan obrolan-obrolan bodoh kami dal am beberapa hari ini.
Intinya begini, laki-laki baik itu adalah laki-laki yang tidak akan menjadi dirinya sendiri ketika laki-laki dan pasangannya berhadapan dengan orang lain, (intinya sih gengsi) walaupun keputusan berubah di akhir-akhir karena ya ga tega juga ngeliat pasangannya menangis di pojokan. 

Ya sekarang saya tahu bagaimana tata gaya berdansa kangmas di setiap genre lagu. Tidak ada loncat-loncat ala-ala pendengar lagu metal, tidak ada goyang pundak ala-ala tukang dugem, tidak ada goyang pinggul ala-ala penari salsa. Hanya satu gaya berdansa beliau. 

Goyang Darso.

Disetiap Musik.

Apapun yang bernada musik.

Saya sampai ketawa-ketawa sendiri melihat dia kalau sedang berdansa. Dengan muka lebar yang mendominasi, perut buncit dan tato dimana-mana. Teriak-teriak lagu grindcore, tapi goyang andalannya adalah 'goyang darso'. Sebenernya dia memiliki 2 gaya bebas untuk tariannya. Goyang darso dan gaya dia kalau main gitar. Yah bisa dilihat di rolling stun cara berdiri dia. Ya seperti itulah. super original bikin malu. 

Kangmas (KM): "WOOOOOOOOOOOO!!!!!!KALEAN GILAAAA!!" sorak dia sambil muka mengerut super maksimal dengan goyang darso. langkah depan, melangkah kebelakang, 2 tangan diangkat, telunjuk mengacung keatas kemudian digoyang-goyang.

Daku (DK): "pah, secara kamu udah jadi orang yg cukup dikenal sekarang, kamu bakal goyang darso terus?"

KM: "bukan terus, tapi selamanyaaahhhh!!!" 

okay then...berhubung orang ini super idealis dengan gerakan tari menarinya, ya biarkan saja dia punya trademark sendiri. Tapi saya bakal jauh 100meter dan pura-pura gak kenal. Pernah pada suatu hari kami pergi ke mall dalam rangka (kami tidak pernah jalan tanpa tujuan, harus ada tujuannya dulu, baru berangkat -dengan terpaksa- ke mall) mau makan makanan favorit kami berdua (penjelasan sebelumnya seperti tidak ada meaningnya).

Tiba-tiba, hampir semua orang menyapa dia. (teman maupun bukan). Kemudian....dia sombong. bukan sombong seperti pada umumnya. intinya seperti "see ndut? see?" tapi dengan wajah menyengir super menarik syaraf kesenangan, PLUS! PLUS! GOYANG DARSO!
Malu bukan kepalang saya melangkah mundur. malu. 

Oke cukup dengan goyang darso. saya akan memberikan percakapan paling epic minggu ini dengan si kangmas:

KM: ih ndut! saya tuh gak pernah loh punya kuku kaki sepanjang ini!
DK: oh ya? sepanjang apa memang?

dia angkat kaki memperllihatkan kuku kakinya yang sudah busuk.

DK: damn, ini mah kayak hobo ih kukunya!
KM: (sambil potong kuku) udah ah..potong kuku yang sebelah kiri aja
DK: kenapa?ih meuni geuleuh!

tiba-tiba kang mas mengambil salah satu hasil potongannya (yg disebut masterpiece oleh dia) kemudian, DIBAKAR!

KM: "ihihihihihi..ihihihihi...baunya busuk..ihihihihi"
DK: (menyinyir ngeri) :WHAT DEFUQ!"
Kang mas meniup asap hasil karyanya tersebut dan beneran bau busuk!
KM: "udah yang sebelahnya dipotong minggu depan. baunya lucu juga.."
DK: "DEFUQ!?"
KM: "biar kita bisa berbagi nafas kengerian ini ndut sayang..."
DK: "DEFUQ!?"


regards

Tidak ada komentar:

Posting Komentar