WC atau water closet atau jamban. Adalah suatu benda yang bisa menyalurkan hajat dunia kita menuju tempat yang layak.
Yah, dan ini merupakan waktu privasi kita untuk ngapa-ngapain sendiri. Ada yang langsung dapet ilham bikin puisi sambil otrat otret di atas jamban. Ada yang bisa mengeluarkan suara terbaiknya ketika proses pengeluarannya (baca: nyanyi). Ada yang malah galau galau ria, ada yang malah ngayal 10 tahun lagi bakal jadi apa, ya macam-macam metode-metode untuk memeriahkan proses mengeluarkan hadas ini.
Kalau saya sendiri, hmm... nanti saya bahas ya jeng. Saya bahas si calon bojo dan orang-orang sekitar eik dulu. (gak mau buka aib diawal-awal).
Kalo orang sekitar saya tuh, kalo buang hajat ada yang manis, ada yang pahit. apalagi kalo kmr mandi dan kmr tidur cuma dibatasi dinding bata lapis yang retak-retak. MODYAR!!
ada yang bunyinya :
"plung..." <---sweet sound
"uff...prut." <-- middle sweet sound
"ehk!!! brusss...cret" <--- lil bit annoying
"prettttt!!!" <---- oh God help us!
"bbbbbbrrrrrrrrrroooottttttttttt!!! pretttttt!!! creettt!" <---- Hardcore!!!
Aduh...mending saya langsung pindah ke Komodo deh, cekakan bareng, hangout bareng, curhat bareng, buang hajat bareng sama Komodo (gara2 pendengeran mereka gak sebagus anjing), daripada harus di hadapi situasi seperti ini. This is a big disaster momentum!
Kalo si Kang Mas sih pasti ada back sound from his own voices.
"uhhhhhhhhhhhmmmmmm......-plung- oh yeaaaaahhhhhhhhh" *rocker with british accent*
abis itu selesai.
what a sweet sounds, don't you think, shitting one hole in your way own privacy time.
http://www.toonpool.com/cartoons/wc_122913 |
Nah, kalo eik sendiri jeng, melihat wc adalah super disaster ever!
Saya typical The Lady who wants to have her own time for shitting. Gak bisa diganggu gugat! Dan kalo bisa, KALO BISA di rumah gue sendiri!!!
Tapi apa daya jeng, eik bukan tipikal orang yang bisa menahan panggilan-panggilan alam. Jadi ya jadi, kalo bisa ditahan sampe 5 menit, 5 menit itu saya berdayakan untuk menggenggam batu sekenceng-kencengnya (sampe berdarah-darah kalo bisa).
Kalo 5 menit itu sudah tiada dengan berlangsungnya angin-angin yang berhembus. Saya hanya bisa teriak dalam hati, "semoga kamar mandinya kosong gak ada orang!!!"
Diatas adalah kasus kalau saya berada di tempat umum. Seperti Mall, Museum, Kampus, dkk.
Nah, kalau saya sudah di rumah orang, Oh God, please forgive me for messing around in ppl houses. Durjana. Buah Simalakama.
Masuk kamar mandi in public restroom or house itu bagaikan kutukan malu yang harus saya lewati.
Tragedi Dunia Nyata.
Buka Celana.
Buat suara batuk senatural mungkin.
Open the faucet, kricikan suara air membuat suasana kamar mandi lebih ramai lagi.
(kalau ada ember, saya bisa angkat ember, dan berusaha sekreatif mungkin membuat dentuman-dentuman nada merdu kayak pengamen keluaran H*rry R*esli)
http://www.colourbox.com/media/2997705 |
And Shame on Me. This nature call defeated anything. (one lighting-one dark stage-the light shine into my butt--lagi buang hajat--NOOOOO!!!)
massive sekali ini bunyinya! sang at super duper. there are no the right words to describe my shit feelings.
Dengan batuk batuk biasanya saya ekting keluar dari kamar mandi.
Speaking of witch. turned out, i was being the center of attention. oh no!
action:
muka yang ceritanya udah diciprat-cipratin air biar terlihat seperti keringat.
wajah lesu ceritanya kehabisan banyak cairan.
langkah tertatih-tatih ceritanya lubang bujur perih.
DK (daku): "Perut gue gak enak nih..sambelnya mematikan banget nih bok.."
TH (them) : "Oh pantes..."
Wajah iba terbit dari sekelompok teman-teman kongkow eik. Bahkan karena kemakluman atau empati berlebihan, sebisa mungkin mereka bikinin teh anget manis. Such nice friends.
Kalau di rumah si Kang Mas, eik masih malu-malu juga sih jeng.. Paling kalo keluar dari kamar mandi doi cuma pasang muka tiis, atau muka- I didn't hear anything-- :(
Sabar ya, sama kebiasaan personal ini calon bojo, Mulailah beradaptasi dengan ke-imperfect-an calon bini mu ini. Jij akan lebih akan mendengar banyak suara-suara merdu ini abis kita tinggal berdua aja. uhuhuhuhukk...i wish i could loose this imperfect habit. i wish..
Regards.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar