sebelumnya saya mesam-mesem dulu.
Tampaknya sepanjang saya menulis blog ini, saya akan mesam-mesem berkepanjangan hingga tulisan ini selesaipun saya akan tetap mesam-mesem *berputar-putar*
Sebelumnya selamat dini hari, hihihi...
Oke, semenjak Papa Kang Mas bergelut dengan rezeki di ibukota, saya yang bisa dibilang -pengangguran tapi gak juga- ini bergelut dengan kemelut-kemelut api membara pergaulan di bidang diri sendiri, aw aw aw.
Padahal, kerjaan bangun pagi, tapi diem, golar-goler ditempat tidur sampai 2 jam tanpa melakukan aktifitas apapun. paling semenjak status baru saya sebagai nyonya rumah, yang tinggal tunjuk sana-sini bisa dibilang olahraga (olahraga jari meurrrrreunnn). Berhubung saya sekarang berjauhan dengan Kang Mas yang berada di Ibukota, saya menjadi sosok pengganti (baca: pembantu) di rumah dia yang di Bandung. Tapi gak apa-apa lah, selagi mobil ada yang nyuciin, aku rela jadi pembantuuuuu!! aw aw aw.
Kembali ke topik yang bikin saya mesam mesem,
JADI JADI JADI *cewek maniez&cutez sounds*
Beberapa hari ini, saya agak mencurigai Kang Mas, bukan curiga akan adanya orang ke-3 atau orang ke-4 yang itu.. (cieh bikin gosip), tapi curiga kalau Kang Mas membuka blog ini diwaktu senjangnya ketika mencangkul gaji buta di kantornya yang di Ibukota. Karena, beberapa hari ini, dia bersikap lain dari biasanya, lebih tepatnya sesuai dengan tulisan saya yang ada di blog ini. (blah bloh).
Karena kami hampir tidak bertemu selama 3 minggu, karena doi harus ambil lembur agar minggu ini dia bisa menghadiri wisuda saya. aw aw aw.
dan beberapa hari terakhir juga dia selalu mengirimi saya SMS "Kangen banget, Ma.." atau "I miss you, Ma.." atau "hola, mi miss yu, Ma.." atau "Ma...seandainya langit runtuh dan matahari sudah tak sanggup memanaskan gelora cinta kita, aku tidak perduli, ps: i miss you" ehek ehek yg terakhir enggak sih..
Tapi, dengan ketekadan dan kebulatan seorang wanita berhati zirah berlapis perak, saya tidak mengutarakan kekangenan saya, walaupun dalam hati kecil saya berteriak mencicit untuk sebisanya saya melepaskan rasa kangen yang berada di setiap syaraf yang ada di relung hati saya (WTF, gua ngomong apaan dah..)
Akhirnya, malam ini, tepatnya jam 11 malam, saya memberanikan menelpon dia lewat pesawat telefon yang ada di rumahnya <---- gak modal.
DK (daku) : "Halo..."
KM (Kang Mas) : "Halo Mamaaaa....." suaranya bahagia sekali.
DK: "Halo Papa, dimana kamu?"
KM: "Aku lagi jalan mau pulang dari Magali, jalan kaki, habis makan menu mbak wati, enak" jawaban lengkap tanpa ditanya.
DK: "Wow...Makan sama siapa, Pa?"
KM: "Cendilian donk!" oke, tolong itu 'C'nya.
DK: "Loh, gak sama yang lain?"
KM: "Mereka udah pada pulang jam 9 mah! Mama..akyu kangen beungeutt"
DK: "aku jugaa! kamu jangan sampe kurus yah?"
KM: "Kenapoahh?!"
DK: "Gak boleh, nanti aku lebih besar dari kamu"
KM: "Bowleh dwonnggg!"
DK: "Gak Boleh!!"
KM: "Boyeeehhh!!!" ---> entah kesambet setan apa, tapi saya rasa Kang Mas kesambet Balita yang baru bisa bicara.
KM: "BOYEEEEHHHH!!!!"
oke. Sekian.
Seneng kok Pa, seneng, apalagi pas diakhir pembicaraan kamu bilang kangen saya, cinta sama saya. wah...jadi gak sabar sampai benar-benar sah ini mah euyyy! aw aw aw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar